Jumat, 27 Juli 2012
Teknik Mengerem yang Benar dalam Berkendara
Honda hoc - Sobat HOC lovers, berikut ini adalah sedikit tips sederhana mengenai teknik mengerem yang benar dalam berkendara yang mungkin saja belum kita ketahui.
Pengereman adalah hal yang paling penting diketahui pengendara saat berkendara sepeda motor. Ironisnya masih banyak pengendara sepeda motor yang tidak tahu teknik pengereman yang benar. Bahkan dalam kurikulum training Safety Riding Honda, materi pengereman adalah materi yang pertama diajarkan dalam “menu saat berkendara”.
Pada saat kita memutuskan untuk belajar mengendarai sepeda motor, hal pertama yang harus kita pertimbangkan untuk menghindari diri dari resiko kecelakaan adalah bagaimana kita dapat menguasai teknik untuk menghentikan laju kendaraan. Satu-satunya alat yang bisa dengan aman mengurangi laju kendaraan dan menghentikan kendaraan adalah rem.
Engine brake : efek pengereman yang ditimbulkan akibat penurunan kecepatan putaran mesin (tidak ada untuk type matic), bisa membantu mengurangi laju kendaraan akan tetapi yang bisa menghentikan laju kendaraan adalah rem. Apabila teknik pengereman sudah dikuasai dan terlatih untuk melakukannya, maka kepercayaan diri akan meningkat dan jarak pengereman bisa diperpendek.
Semakin pendek jarak pengereman akan semakin baik, semakin jauh resiko kita terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Pada sepeda motor kita mengenal rem depan dan rem belakang. Paling efektif untuk menghentikan laju kendaraan adalah rem depan. Artinya apabila teknik pengereman telah dikuasai dengan baik, maka jarak pengereman paling pendek akan diperoleh apabila mengaplikasikan rem depan. Rem belakang hanya digunakan sebagai penyeimbang. Dalam kondisi latihan biasanya kita atur segalanya adalah ideal dan dilakukan secara berulang, hal ini semata-mata untuk mengasah kemampuan kita dalam menguasai teknik dasar pengereman. Pada saat berkendara di jalan raya penting untuk kita memperhatikan hal-hal lain yang tidak akan kita jumpai seperti pada saat latihan, misalnya : kondisi jalan yang tidak rata, berpasir, basah, dan sebagainya.
Dalam latihan, bisa dicoba beberapa pengereman; pengereman dengan menggunakan rem belakang saja, kemudian rem depan saja, dan terakhir cobalah dengan teknik pengereman yang benar dengan menggunakan kedua rem. Dengan kondisi yang ideal cobalah untuk merasakan dan membandingkan jarak pengereman yang dihasilkan.
Urut-urutan dalam proses pengereman (dengan SM type sport) yang penting untuk dilatih (sampai dengan sepeda motor berhenti) :
1. Melajulah dengan kecepatan tertentu. Untuk awal, 40 km/jam cukup untuk kita bisa melatih teknik dasar pengereman. Gunakan gigi 4 ke atas.
2. Pada saat kita putuskan untuk mengerem, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melepaskan putaran gas (deselerasi). Posisi tangan saat ini adalah menggenggam penuh grip gas (tidak ada jari yang standby pada tuas rem depan).
3. Kemudian langkah berikutnya adalah tangan menarik tuas rem depan dengan cara diremas (seperti bersalaman) dan pada saat yang bersamaan kaki kanan memijak rem belakang sebagai penyeimbang. Pastikan posisi sepeda motor tegak (tidak miring) sehingga resiko tergelincir/terpeleset tidak terjadi.
4. Tepat saat sepeda motor akan berhenti, tarik tuas kopling sehingga mesin tidak mati dan turunkan kaki kiri saat berhenti.
5. Dalam latihan tidak disarankan menggunakan engine brake, semata-mata untuk melatih diri dalam penguasaan teknik dasar pengereman.
6. Langkah tersebut dilakukan secara berulang sampai benar-benar dikuasai.
7. Sebagai evaluasi, dengan teknik pengereman yang benar maka dapat dilakukan pengukuran jarak pengereman (dengan memberikan marking sebagai penanda jarak di sepanjang lintasan pengereman).
8. Setelah evaluasi diperoleh, selanjutnya latihan dapat dilanjutkan dengan menambah kecepatan sesuai kemampuan, misal: 60 km/jam.
Perlu diingat, jangan memaksakan diri untuk mengaplikasikan rem depan sekuat-kuatnya untuk awal latihan. Resiko terjungkal akan didapatkan apabila “feeling” dalam meremas tuas rem depan dengan optimal belum dikuasai. Latihan berulang dibutuhkan untuk mendapatkan penguasaan yang maksimal.
Selamat berlatih dan berkendara aman dan nyaman bersama Honda dan semoga "tehnik pengereman yang benar dalam berkendara" dapat anda kuasai.
Riding Posture Yang Benar dalam Berkendara
Sobat honda lovers, berikut ini adalah sedikit tips sederhana mengenai teknik posisi berkendara.
Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Mengerem yang benar tidak bikin motor ngepot.
Ini pengaruh dari riding posture. Begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.
Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni :
1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.
Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling herus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas. (Mplus-Surya)
Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Mengerem yang benar tidak bikin motor ngepot.
Ini pengaruh dari riding posture. Begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.
Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni :
1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.
Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling herus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas. (Mplus-Surya)
Persiapan Safety Riding Saat Akan Berkendara
Sobat honda lovers, berikut ini persiapan safety riding saat akan berkendara yang perlu kita ketahui bersama. Bagi para bikers mungkin sudah tidak asing lagi.
Maraknya kecelakaan pengendara sepeda motor di jalan raya, ditengarai akibat minimnya pengetahuan para bikers akan pentingnya faktor keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Memakai safety gears sebenarnya sangat penting bagi pengendara sepeda motor, tapi sering tidak disadari. Safety Gears adalah perlengkapan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu.
Berikut beberapa tips yang idealnya dilakukan para bikers saat berkendara :
1. Saat berkendara pandangan mata harus lurus ke depan dan berkonsentrasi. Banyak orang kadang melihat ke speedometer, terutama anak muda, karena ingin melihat kecepatannya.
2. Posisi berkendara yang perlu diperhatikan adalah posisi pinggul. Saat berkendara ada yang pinggulnya bergerak ke kanan, ke kiri, ke belakang atau menunduk. Itu sebenarnya salah, yang benar pinggul harus tetap lurus atau tegak. Punggung dan bahu juga harus lurus, tangan membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dan jangan kaku.
3. Jika perjalanan yang ditempuh relatif jauh, posisi kedua lutut diupayakan menghimpit badan motor dan kedua kaki juga harus berpijak pada pijakkan kaki.
4. Posisi pergelangan tangan menggengam di tengah grip, sudut pergelangan tangan mengepal dengan sudut rata di tangan.
Mengenai persiapan kendaraan, pastikan semua piranti dalam keadaan lengkap dan dapat dipergunakan. Semua piranti berkendara seperti lampu sen jauh dan dekat, rem (mutlak harus ada) dan spion. Makanya sekarang motor yang tidak memakai spion akan ditilang. Untuk bikers yang senang memodifikasi motornya, agar tetap memperhatikan faktor keamanan kendaraannya. Jangan sekali-kali mengganti ukuran ban atau menambah tinggi shock breaker belakang, sebab dapat mengakibatkan shock breaker menjadi patah karena daya kejutnya berkurang. Posisi stang juga harus diperhatikan, sebaiknya jangan diganti dengan yang terlalu panjang atau pendek.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah infrastruktur seperti jalan raya dan rambu lalu-lintas, terutama jalan-jalan di Jakarta belakangan ini banyak yang berlubang. Para pengendara harus menyikapi keadaan tersebut dengan tetap waspada dengan kondisi jalan, kurangi kecepatan saat mengetahui ada lubang di depan dan jangan memaksakan kendaraan untuk melewatinya. (dnu, sumber : halohalo.com)
Maraknya kecelakaan pengendara sepeda motor di jalan raya, ditengarai akibat minimnya pengetahuan para bikers akan pentingnya faktor keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Memakai safety gears sebenarnya sangat penting bagi pengendara sepeda motor, tapi sering tidak disadari. Safety Gears adalah perlengkapan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu.
Berikut beberapa tips yang idealnya dilakukan para bikers saat berkendara :
1. Saat berkendara pandangan mata harus lurus ke depan dan berkonsentrasi. Banyak orang kadang melihat ke speedometer, terutama anak muda, karena ingin melihat kecepatannya.
2. Posisi berkendara yang perlu diperhatikan adalah posisi pinggul. Saat berkendara ada yang pinggulnya bergerak ke kanan, ke kiri, ke belakang atau menunduk. Itu sebenarnya salah, yang benar pinggul harus tetap lurus atau tegak. Punggung dan bahu juga harus lurus, tangan membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dan jangan kaku.
3. Jika perjalanan yang ditempuh relatif jauh, posisi kedua lutut diupayakan menghimpit badan motor dan kedua kaki juga harus berpijak pada pijakkan kaki.
4. Posisi pergelangan tangan menggengam di tengah grip, sudut pergelangan tangan mengepal dengan sudut rata di tangan.
Mengenai persiapan kendaraan, pastikan semua piranti dalam keadaan lengkap dan dapat dipergunakan. Semua piranti berkendara seperti lampu sen jauh dan dekat, rem (mutlak harus ada) dan spion. Makanya sekarang motor yang tidak memakai spion akan ditilang. Untuk bikers yang senang memodifikasi motornya, agar tetap memperhatikan faktor keamanan kendaraannya. Jangan sekali-kali mengganti ukuran ban atau menambah tinggi shock breaker belakang, sebab dapat mengakibatkan shock breaker menjadi patah karena daya kejutnya berkurang. Posisi stang juga harus diperhatikan, sebaiknya jangan diganti dengan yang terlalu panjang atau pendek.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah infrastruktur seperti jalan raya dan rambu lalu-lintas, terutama jalan-jalan di Jakarta belakangan ini banyak yang berlubang. Para pengendara harus menyikapi keadaan tersebut dengan tetap waspada dengan kondisi jalan, kurangi kecepatan saat mengetahui ada lubang di depan dan jangan memaksakan kendaraan untuk melewatinya. (dnu, sumber : halohalo.com)
Pentingnya Menggunakan Helm Saat Berkendara Sepeda Motor
Helm merupakan salah satu perlengkapan berkendara yang wajib dikenakan oleh setiap orang yang mengendarai sepeda motor.
Gambar 1 membantu mengilustrasikan urutan proses yang terjadi dalam diri kita pada saat mengendarai sepeda motor. Mulai saat informasi diterima oleh pengendara sepeda motor untuk kemudian diidentifikasi, sampai dengan harus memutuskan, keseluruhan proses tersebut terjadi di kepala sebagai pusat seluruh pengolahan informasi. Penting bagi kita untuk selalu berkonsentrasi pada saat berkendara. Segala macam gangguan terhadap konsentrasi berkendara yang mungkin terjadi harus diminimalisir.
Helm berfungsi melindungi kepala kita dari segala macam gangguan saat berkendara termasuk benturan yang mungkin terjadi. Helm yang baik harus memenuhi standar uji keamanan. Ada beberapa standar yang digunakan di beberapa negara seperti DOT (Departement of Transportation) yang dikeluarkan oleh Departemen Transportasi Pemerintahan Federal di Amerika atau SNELL yang dikeluarkan oleh Snell Memorial Foundation di Amerika Utara.
Untuk di Indonesia helm yang telah lulus standarisasi nasional akan mendapatkan label SNI. Mulai Juli 2009 lalu setiap konsumen yang membeli sepeda motor Honda telah dilengkapi dengan Helm standar yang telah lulus uji SNI-2 yang kualitasnya lebih baik dibandingkan SNI-1 yang diberikan sebelumnya.
Ada 2 jenis helm yang direkomendasikan untuk digunakan, yaitu Half Face (3/4) dan Full Face. Kedua jenis helm ini dapat melindungi seluruh bagian kepala termasuk bagian kepala belakang. Akan tetapi untuk helm half face tidak memberikan perlindungan yang maksimal terhadap bagian wajah dan dagu. Jadi paling aman gunakan helm full face yang melindungi seluruh bagian kepala kita. Pastikan helm dilengkapi dengan visor (kaca pelindung).
Saat inipun berbagai pilihan warna dan model helm standar bisa diperoleh sesuai dengan selera. Kita pun dapat tampil modis dan gaya dengan helm standar pilihan kita. Satu hal penting yang tidak boleh dilupakan, pilihlah helm yang sesuai dengan ukuran kepala kita, nyaman digunakan dan dapat melindungi kepala dengan sempurna.
Akhirnya setelah pilihan helm ditentukan, ukurannya pas dan nyaman digunakan, yang terpenting yang harus diingat saat kita menggunakan helm adalah mengancingkan tali helm dengan benar sehingga helm benar-benar berfungsi melindungi kepala dengan sempurna tanpa adanya resiko terlepas saat berkendara. Selamat berkendara aman dan nyaman bersama Honda.
Gambar 1 membantu mengilustrasikan urutan proses yang terjadi dalam diri kita pada saat mengendarai sepeda motor. Mulai saat informasi diterima oleh pengendara sepeda motor untuk kemudian diidentifikasi, sampai dengan harus memutuskan, keseluruhan proses tersebut terjadi di kepala sebagai pusat seluruh pengolahan informasi. Penting bagi kita untuk selalu berkonsentrasi pada saat berkendara. Segala macam gangguan terhadap konsentrasi berkendara yang mungkin terjadi harus diminimalisir.
Helm berfungsi melindungi kepala kita dari segala macam gangguan saat berkendara termasuk benturan yang mungkin terjadi. Helm yang baik harus memenuhi standar uji keamanan. Ada beberapa standar yang digunakan di beberapa negara seperti DOT (Departement of Transportation) yang dikeluarkan oleh Departemen Transportasi Pemerintahan Federal di Amerika atau SNELL yang dikeluarkan oleh Snell Memorial Foundation di Amerika Utara.
Untuk di Indonesia helm yang telah lulus standarisasi nasional akan mendapatkan label SNI. Mulai Juli 2009 lalu setiap konsumen yang membeli sepeda motor Honda telah dilengkapi dengan Helm standar yang telah lulus uji SNI-2 yang kualitasnya lebih baik dibandingkan SNI-1 yang diberikan sebelumnya.
Ada 2 jenis helm yang direkomendasikan untuk digunakan, yaitu Half Face (3/4) dan Full Face. Kedua jenis helm ini dapat melindungi seluruh bagian kepala termasuk bagian kepala belakang. Akan tetapi untuk helm half face tidak memberikan perlindungan yang maksimal terhadap bagian wajah dan dagu. Jadi paling aman gunakan helm full face yang melindungi seluruh bagian kepala kita. Pastikan helm dilengkapi dengan visor (kaca pelindung).
Saat inipun berbagai pilihan warna dan model helm standar bisa diperoleh sesuai dengan selera. Kita pun dapat tampil modis dan gaya dengan helm standar pilihan kita. Satu hal penting yang tidak boleh dilupakan, pilihlah helm yang sesuai dengan ukuran kepala kita, nyaman digunakan dan dapat melindungi kepala dengan sempurna.
Akhirnya setelah pilihan helm ditentukan, ukurannya pas dan nyaman digunakan, yang terpenting yang harus diingat saat kita menggunakan helm adalah mengancingkan tali helm dengan benar sehingga helm benar-benar berfungsi melindungi kepala dengan sempurna tanpa adanya resiko terlepas saat berkendara. Selamat berkendara aman dan nyaman bersama Honda.
Mengendarai Sepeda Motor sambil menelepon
Sobat honda Lovers, pernahkah anda melihat orang yang mengendarai sepeda motor sambil menelepon? Atau anda sendiri pernah melakukannya? Bagaimana tanggapan anda dengan hal itu?
Secara kaidah berkendara, hal tersebut sangat tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau yang lebih buruknya adalah kematian. Sebenarnya apa yang membuat menelepon sambil berkendara itu tidak aman?
1. Bila anda menelepon dengan telepon genggam, tentunya anda harus melepas helm agar bisa mendengarkan pembicaraan, dengan kata lain anda telah melepas salah satu dari peranti keselamatan dan kepala anda tidak akan terlindungi bila mengalami benturan saat jatuh.
2. Dengan memegang telepon genggam di satu tangan, berarti anda hanya mengendalikan motor dengan satu tangan, akan tidak stabil dan membuat respon terhadap keadaan di jalan (misal: kendaraan di depan berhenti mendadak, binatang lewat, dll) berkurang, siap-siap saja nabrak.
3. Walaupun poin nomor 1 dan 2 dipenuhi (misal: menggunakan headset yang menyatu dengan helm), anda tidak akan terhindar dari pembagian fokus perhatian, anda harus membagi porsi perhatian antara jalan dan pembicaraan, padahal berkendara membutuhkan perhatian yang tinggi. Siap-siap nabrak (lagi).
4. Yang lebih bahaya lagi, bermotor sambil baca/ketik sms sangat tidak benar karena bahaya sudah mengintai anda.
Sekiranya anda membawa telepon genggam selama berkendara supaya tidak tergoda untuk menelepon sambil berkendara, ada beberapa tips :
1. Hanya menjawab telepon saat berada di tempat aman (pinggir jalan). Bila anda merasa ada panggilan, hentikan motor di tempat aman barulah anda menjawab panggilan.
2. Bila anda merasa bahwa panggilan itu memecah konsentrasi, matikan volume dering dan fungsi getar pada telepon genggam. Atau lebih ekstremnya masukkan telepon genggam dalam tas dan teruslah berkendara.
3. Bila anda masih merasa risih, tidak usah membawa telepon genggam (hanya efektif bila perjalanan tidak begitu jauh dan lama).
(fanderlart.wordpress)
Secara kaidah berkendara, hal tersebut sangat tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau yang lebih buruknya adalah kematian. Sebenarnya apa yang membuat menelepon sambil berkendara itu tidak aman?
1. Bila anda menelepon dengan telepon genggam, tentunya anda harus melepas helm agar bisa mendengarkan pembicaraan, dengan kata lain anda telah melepas salah satu dari peranti keselamatan dan kepala anda tidak akan terlindungi bila mengalami benturan saat jatuh.
2. Dengan memegang telepon genggam di satu tangan, berarti anda hanya mengendalikan motor dengan satu tangan, akan tidak stabil dan membuat respon terhadap keadaan di jalan (misal: kendaraan di depan berhenti mendadak, binatang lewat, dll) berkurang, siap-siap saja nabrak.
3. Walaupun poin nomor 1 dan 2 dipenuhi (misal: menggunakan headset yang menyatu dengan helm), anda tidak akan terhindar dari pembagian fokus perhatian, anda harus membagi porsi perhatian antara jalan dan pembicaraan, padahal berkendara membutuhkan perhatian yang tinggi. Siap-siap nabrak (lagi).
4. Yang lebih bahaya lagi, bermotor sambil baca/ketik sms sangat tidak benar karena bahaya sudah mengintai anda.
Sekiranya anda membawa telepon genggam selama berkendara supaya tidak tergoda untuk menelepon sambil berkendara, ada beberapa tips :
1. Hanya menjawab telepon saat berada di tempat aman (pinggir jalan). Bila anda merasa ada panggilan, hentikan motor di tempat aman barulah anda menjawab panggilan.
2. Bila anda merasa bahwa panggilan itu memecah konsentrasi, matikan volume dering dan fungsi getar pada telepon genggam. Atau lebih ekstremnya masukkan telepon genggam dalam tas dan teruslah berkendara.
3. Bila anda masih merasa risih, tidak usah membawa telepon genggam (hanya efektif bila perjalanan tidak begitu jauh dan lama).
(fanderlart.wordpress)
Tips menghindari petir yang menyambar
Berikut ini adalah tips menghindari petir yang menyambar. Ketika musim hujan datang sering kali terlihat langit mendung, gelap dan hujan maka itu adalah tanda peringatan akan datangnya petir. Semua tempat punya risiko tersambar petir tapi ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena sambaran petir.
Konon kabarnya kalau di Amerika setiap tahun ada 73 orang meninggal akibat tersambar pertir dan melukai 300 orang yang lain. Untuk itu beberapa tips untuk menghindari petir yang menyambar berikut ini perlu kita ketahui bersama, walaupun di indonesia kita bisa bersyukur tidak se-ektrem di Amerika.
Pertama, perhatikan tempat yang sebaiknya dihindari :
1. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar guntur.
2. Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.
3. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke luar karena kolam renang adalah sasaran empuk buat petir melepas energi.
4. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh.
5. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
6. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.
7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung.
Kedua, tempat yang bisa anda gunakan untuk berlindung :
1. Mobil, karena petir hanya akan mengelilingi permukaan mobil lalu energinya jatuh ke tanah.
2. Rumah, dengan syarat jika ada petir cabut stop kontak listrik seperti televisi dan komputer karena antena TV bisa menghantarkan listrik yang tersambar petir. Jauhi teras. Jangan menelpon pakai telpon rumah karena arus listrik bisa melewati sambungan telpon. Pakai telpon genggam lebih aman. Menjauhlah dari peralatan rumah yang terbuat dari logam seperti kusen atau pegangan pintu dari logam.
Asal tahu saja, kilat dapat menyambar di tempat yang sama sebanyak dua kali atau bahkan ratusan kali. Kondisi yang menarik bagi petir tidak mungkin berubah. Jadi jika ada sambaran petir dekat dengan Anda, jangan menganggap Anda sudah aman.
NOAA's National Weather Service menyarankan Anda mengikuti aturan 30/30 untuk mengetahui apakah Anda sudah aman atau belum. Caranya menghitung detik setelah ada sambaran kilat. Jika Anda mendengar petir mulailah menghitung dalam waktu 30 detik kemudian berlarilah ke tempat yang aman. Jangan ke luar ruangan lagi sampai 30 menit setelah bunyi petir terakhir.
Konon kabarnya kalau di Amerika setiap tahun ada 73 orang meninggal akibat tersambar pertir dan melukai 300 orang yang lain. Untuk itu beberapa tips untuk menghindari petir yang menyambar berikut ini perlu kita ketahui bersama, walaupun di indonesia kita bisa bersyukur tidak se-ektrem di Amerika.
Pertama, perhatikan tempat yang sebaiknya dihindari :
1. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar guntur.
2. Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.
3. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke luar karena kolam renang adalah sasaran empuk buat petir melepas energi.
4. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh.
5. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
6. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.
7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung.
Kedua, tempat yang bisa anda gunakan untuk berlindung :
1. Mobil, karena petir hanya akan mengelilingi permukaan mobil lalu energinya jatuh ke tanah.
2. Rumah, dengan syarat jika ada petir cabut stop kontak listrik seperti televisi dan komputer karena antena TV bisa menghantarkan listrik yang tersambar petir. Jauhi teras. Jangan menelpon pakai telpon rumah karena arus listrik bisa melewati sambungan telpon. Pakai telpon genggam lebih aman. Menjauhlah dari peralatan rumah yang terbuat dari logam seperti kusen atau pegangan pintu dari logam.
Asal tahu saja, kilat dapat menyambar di tempat yang sama sebanyak dua kali atau bahkan ratusan kali. Kondisi yang menarik bagi petir tidak mungkin berubah. Jadi jika ada sambaran petir dekat dengan Anda, jangan menganggap Anda sudah aman.
NOAA's National Weather Service menyarankan Anda mengikuti aturan 30/30 untuk mengetahui apakah Anda sudah aman atau belum. Caranya menghitung detik setelah ada sambaran kilat. Jika Anda mendengar petir mulailah menghitung dalam waktu 30 detik kemudian berlarilah ke tempat yang aman. Jangan ke luar ruangan lagi sampai 30 menit setelah bunyi petir terakhir.
Langganan:
Postingan (Atom)