Jumat, 27 Juli 2012

Mengendarai Sepeda Motor sambil menelepon

Sobat honda Lovers, pernahkah anda melihat orang yang mengendarai sepeda motor sambil menelepon? Atau anda sendiri pernah melakukannya? Bagaimana tanggapan anda dengan hal itu?

Secara kaidah berkendara, hal tersebut sangat tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau yang lebih buruknya adalah kematian. Sebenarnya apa yang membuat menelepon sambil berkendara itu tidak aman?
1.    Bila anda menelepon dengan telepon genggam, tentunya anda harus melepas helm agar bisa mendengarkan pembicaraan, dengan kata lain anda telah melepas salah satu dari peranti keselamatan dan kepala anda tidak akan terlindungi bila mengalami benturan saat jatuh.
2.    Dengan memegang telepon genggam di satu tangan, berarti anda hanya mengendalikan motor dengan satu tangan, akan tidak stabil dan membuat respon terhadap keadaan di jalan (misal: kendaraan di depan berhenti mendadak, binatang lewat, dll) berkurang, siap-siap saja nabrak.
3.    Walaupun poin nomor 1 dan 2 dipenuhi (misal: menggunakan headset yang menyatu dengan helm), anda tidak akan terhindar dari pembagian fokus perhatian, anda harus membagi porsi perhatian antara jalan dan pembicaraan, padahal berkendara membutuhkan perhatian yang tinggi. Siap-siap nabrak (lagi).
4.    Yang lebih bahaya lagi, bermotor sambil baca/ketik sms sangat tidak benar karena bahaya sudah mengintai anda.

Sekiranya anda membawa telepon genggam selama berkendara supaya tidak tergoda untuk menelepon sambil berkendara, ada beberapa tips :
1.    Hanya menjawab telepon saat berada di tempat aman (pinggir jalan). Bila anda merasa ada panggilan, hentikan motor di tempat aman barulah anda menjawab panggilan.
2.    Bila anda merasa bahwa panggilan itu memecah konsentrasi, matikan volume dering dan fungsi getar pada telepon genggam. Atau lebih ekstremnya masukkan telepon genggam dalam tas dan teruslah berkendara.
3.    Bila anda masih merasa risih, tidak usah membawa telepon genggam (hanya efektif bila perjalanan tidak begitu jauh dan lama).
(fanderlart.wordpress)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar